Kamis, 18 Februari 2010

album band indie terbaru

Hertz Dyslexia, Sebuah Eksperimen The S.I.G.I.T


TEMPO Interaktif, Jakarta: Setelah tertunda sekitar empat bulan, band rock asal Bandung, The Super Insurgent Group of Intemperance Talent (The S.I.G.I.T), mengeluarkan mini album bertajuk "Hertz Dyslexia". Dalam mini album ini, The S.I.G.I.T mencoba menggali kemampuan mereka dengan membawakan lagu bernuansa pop, tanpa meninggalkan karakter rock n roll.

"Hertz Dyslexia" dijual bersamaan dengan "The Dyslexia Concert" yang digelar di The Venue Concert Hall, Eldorado, Bandung, Sabtu (20/6).

The S.I.G.I.T adalah Donar Armando Ekana alias Acil, 26 tahun (drum), Aditya Bagja Mulyana alias Adit, 27 tahun (bas), Farri Icksan Wibisana, 26 tahun (gitar), dan terakhir Rektivianto Yoewono, 27 tahun (vokal dan gitar).

Seperti album perdana mereka "Visible Idea of Perfection", "Hertz Dyslexia" masih mengusung karakter khas rock n roll. Dengarkan saja lagu "Money Making", "Verge of Puberty", atau "The Party". Namun, The S.I.G.I.T juga seakan bereksperimen dengan lagu bernada sendu seperti "Only Love Can Break Your Heart" dan "Midnight Mosque Song".

"Hertz Dyslexia" dibuka dengan lagu "Money Making" yang sudah beredar cukup lama di situs myspace mereka. Berbeda dengan lagu-lagu The S.I.G.I.T sebelumnya, "Money Making" melemparkan pertanyaan bernada filosofis. Dengan lirik yang relatif pendek, sang penulis lirik tidak berusaha berceramah.

Tengok saja penggalan lirik "Money Making" yang dibuat Rekti berikut ini: "But what school has taught were money making/ Money making: a search for thrive? Design for life? Work until five/ Money making hell".

Pada lagu kedua, The S.I.G.I.T menyuguhkan "Bhang". Sekilas lagu ini mengingatkan pada riff gitar "Smoke on the Water" milik band Deep Purple. Pada "Bhang", The S.I.G.I.T juga bereksperimen dengan suara suling yang ditiup Rekti.

Dalam mini album ini, The S.I.G.I.T juga membawakan lagu penyanyi legenda Amerika Serikat Neil Young berjudul "Only Love Can Beak Your Heart". Lagu ini membuktikan bahwa The S.I.G.I.T mampu mengemas lagu berirama pop. Harmonisasi suara Rekti dengan Adit terdengar selaras. Saat dibawakan di "The Dyslexia Concert", kualitas pemaduan suara mereka terasa lebih bagus lagi.

Mini album ini ditutup dengan "Midnight Mosque Song". Lagu tersebut masih memberi nuansa seperti lagu di album perdana mereka, "The Provocateur".

"Hertz Dyslexia" awalnya dijadwalkan keluar pada Februari lalu. Akan tetapi, mini album ini tersendat di tangan Lembaga Sensor Film. Pasalnya, "Hertz Dyslexia" juga menyertakan bonus berupa DVD konser The S.I.G.I.T di AACC Bandung, 16 Desember 2006.

The Insurgent Army, sebutan para penggemar The S.I.G.I.T, bakal dipuaskan dengan 14 lagu yang ada dalam DVD tersebut. Selain itu, sampul yang digarap El Fandiary membuat mini album ini memiliki nilai karya seni tersendiri.

Menurut Rekti, "Hertz Dyslexia" menjadi jembatan bagi album kedua The S.I.G.I.T. Sementara Acil mengaku mereka belum berani mengeluarkan album kedua karena merasa belum nyaman dengan materi di "Hertz Dyslexia".

Dengan perubahan pesat dari mini album pertama mereka, The Super Insurgent Group of Intemperance Talent, ke album perdana, "Visible Idea of Perfection", album kedua The S.I.G.I.T layak dinantikan.

1 komentar:

alief baim mengatakan...

kagak isinya gini?? -______________________-"

Posting Komentar